Sabtu, 29 September 2018





Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia dan Letak Strategis Indonesia



Oleh :
1.   Farid Gesid Nuril Azmi                          (5)
2.   Iqbal Maulana                                         (6)
3.   Sayyidul Istighfar Ittaqillah                  (15)
4.     Supra Yoggi                                            (16)







Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
   Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terutama Ustadzah Uswatul Hasanah yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini.
   Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
  

                                                                                    Jombang, September 2018
                                                                                             Penyusun






BAB I
Pendahuluan
a.    Latar belakang
Indonesia yang berada di jalur silang dunia yang strategis menjadikan Indonesia berada pada Poros Maritim Dunia. Hal ini, menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur. Selain itu, keuntungan ini memberikan banyak sekali potensi Sumber Daya Alam terutama di bidang ekonomi laut.

b.   Rumusan Masalah
-       Bagaimana letak, luas, dan batas wilayah Indonesia ?
-       Mengapa kita harus mengetahui karakteristik daratan perairan Indonesia ?
-       Bagaimana kita dapat memahami sejarah dan perkembangan jalur transportasi dan perdagangan Internasional ?
-       Bagaimana kita dapat mengetahui potensi Sumber Daya Alam kelautan Indonesia dalam bidang Pariwisata Bahari ?

c.     Tujuan Penelitian
-      Mengetahui letak, luas, dan batas wilayah Indonesia
-      Mengetahui karakteristik daratan dan perairan Indonesia
-      Memahami sejarah dan perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional
-      Mengetahui potensi SDA kelautan Indonesia dalam bidang pariwisata bahari


BAB II
Pembahasan
A.  Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia 
Indonesia terletak di antara dua samudra (samudera Hindia dan Pasifik) dan dua benua (benua Asia dan Australia) dengan letak astronomi 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT. Selain itu,Indonesia memiliki letak geologis yang diapiat oleh lempeng – lempeg dunia ().
Indonesia memiliki luas daratan 1.922.570 km2dan luas lautan 3.257.483 km2. Luasnya Indonesia sangat berpotensi dalam pengenbangan Sumber Daya Alam dan Manusia karena semakin luas suatu negara, potensinya akan semakin baik.
Indonesia memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut :
1.    Utara : Pulau Rando, Pulau Sekating dan Pulai Miangas
2.    Barat : masih berbatasan dengan Pulau Rando
3.    Selatan : Pemana (selatan Pulau Roti)
4.     Timur : Wilayah DAS Fly d Papua
Indonesia juga memiliki batas – batas politik yang dilandas kepada :
1.     Kesepakatan 1824 antara Belanda dan Inggris dalam membagi wilayah kekuasaan
2.     Ordonasi 1939 (teritorial ZEE en Maritim Kringen Ordonantie) pembagian laut berdasarkan laut teritorial dan laut pedalaman
3.     Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang lebar wilayah laut dinyatakan 12 mil
4.     Konveksi hukum laut internasional tahun 1982, membagi jenis batas laut berdasarkan batas laut teritorial, batas landas kontinen, dan ZEE

Sedangkan batas fisik Indonesia :
1.     Utara : Malaysia, singapura, Filipina, dan laut cina selatan
2.     Selatan : negara Australia dan Timor Leste
3.     Barat : samudera
4.     Timur : Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera Pasifik 


B.   Karakteristik wilayah daratan dan lautan Indonesia
a.    wilayah daratan
Wilayah Indonesia dilalui oleh jalur pegunungan (sirkum pasifik dan mediterania) serta dilewati jalur patahan yang menjadikan Indonesia rawan dan berpotensi terjadinya bencana gempa bumi. Wilayah Indonesia dapat dibedakan berdasarkan ketinggiannya, yang meliputi :
1.      Dataran tinggi
Dataran tinggi adalah dataran yang luas dan terletak pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
2.      Dataran rendah
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam.
3.  Teluk
Teluk adalah perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat teluk.
4.  Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau dan kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter. Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang luas. Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau yang satu dengan lainnya. Selat biasanya dapat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau. 
5. Samudera
Samudera merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki kedalaman lebih dari 1.000 meter. Manfaat samudera terhadap Indonesia menyebabkan iklim yang menguntungkan yaitu tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari

b. wilayah perairan
1.Zona literal
Zona litoral adalah zona atau wilayah laut yang tergenang air saat pasang dan berubah menjadi pantai saat surut. Oleh karena itulah maka zona ini seringkali disebut dengan daerah pasang surut. Pengaruh suhu udara serta sinar matahari yang terdapat pada zona litoral sangat kuat. Menjadikan zona ini sebagai habitat bagi beberapa spesies aut seperti bintang laut, udang, kepiting, cacing, serta bentos.
2. Zona neritik
Zona neritik merupakan bagian lautan yang relatif dangkal sebelum batas landas kontinen yang memiliki kedalaman sekitar 200 meters (660 ft). Dari sudut pandang biologi kelautan zona ini terdiri dari lingkungan kehidupan laut yang cenderung stabil dan mendapatkan cahaya matahari yang cukup, mulai dari plankton, ikan dan terumbu karang, sedangkan oseanografi fisik melihatnya sebagai wilayah dimana sistem laut berinteraksi dengan pesisirnya.
3. Batial
Zona Bathial merupakan wilayah perairan yang memiliki kedalaman yang berkisar antara 200 hingga 2000 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Hal tersebutlah yang menjadikan kehidupan diwilayah zona bathial tidak seramai di zona neritik.
3. Zona abisal
Zona abisal adalah suatu zona di dasar laut yang amat dalam, dimulai dari kedalaman 1000 meter sampai 6000 meter. Zona ini termasuk kedalam lubuk laut dan palung laut. Tekanan air laut sudah besar sehingga hanya sedikit binatang-binatang laut yang dapat hidup di zona ini. Binatang laut yang dapat hidup di zona ini cenderung berbentuk pipih dan panjang.
Tepat di atas zona abisal ni terdapat zona bathial, daerah yang terakhir mendapatkan cahaya di mana sebagian besar kehidupan laut itu ada. Sedangkan tepat di bawah zona abisal yaitu zona hadal, daerah yang diliputi oleh kegelapan abadi. 


C.  Sejarah dan perkembangan jalur transportasi dan perdagangan Internasional

Sejarahnya dimulai sejak Masa Klasik Hindu Budha yang mana di masa tersebut mereka telah melakukan Perdagangan secara Internasional. Pada masa ini kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menjadi kerajaan terkuat di Maritim. Setelah itu Indonesia memasuki masa Kolonialisme dimana negara barat memiliki armada niaga dan militer yang lebih kuat dan modern. Pada masa ini juga, banyak kerajaan yang melemah karena dipaksa menjadi kekuatan imperium di pedalaman.
Masa orde lama menjadi masa ketiga dari sejarah perkembangan jalur transportasi dan perdagangan Internasional. Pada masa ini Deklarasi Djuanda mengembalikan kekuatan maritim Indonesia dengan diperkuat oleh UU no.4 Tahun 1960 tentang perairan Indonesia. Selanjutnya pada masa orde baru, maritim Indonesia mengalami kemunduran karena program – program orede baru yang mengutamakan pembangunan darat.
Masa yang kelima yaitu masa reformasi yang berlangsung hingga saat ini. Masa reformasi ini banyak menetapkan kebijakan kebijakan yang meningkatkan potensi maritim Indonesia. Contohnya adanya Deklarasi Bunaken oleh B.J. Habibie sampai pembangunan maritim dengan 5 pilar utama oleh Jokowi.
berikut ini adalah berbagai jalur transportasi dan perdagangan internasional Indonesia saat ini:
a.    Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut internasional. Di Indonesia, terdapat ALKI I (Selat Sunda), ALKI II (Selat Lombok), dan ALKI III (Selat Ombai-Wetar).
b.    Indonesia terletak pada posisi silang di antara Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Lokasi ini menguntungkan Indonesia karena menjadi inti jalur perdagangan lalu lintas dunia dan menjadi jalur transportasi negara-negara lain.
Jalur laut adalah jalur yang paling efisien untuk mengangkut barang dalam jumlah besar. Indonesia terletak di jalur strategis perdagangan internasional yang disebut jalur sutra laut, yaitu dari Tiongkok dan Indonesia, melalui Selat Malaka ke India.
Berkaitan dengan jalur perdagangan laut, pemerintah Indonesia memiliki rencana membangun tol laut. Tujuannya adalah untuk meratakan distribusi orang, barang maupun jasa melalui jalur laut ke seluruh Indonesia dengan biaya terjangkau dan efisien.



D.  Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia
Dalam pengolaan SDA kelautan Indonesia memiliki potensi besar dalam Sumber Daya Perikanan. Potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Sumber Daya Perikanan dikarena keberagaman jenis ikan yang dimiliki Indonesia. Namun sayangnya hal ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya kesadaran dan kemampuan SDM dalam pengolaah Sumber Daya Perikanan.



E.   Pariwisata bahari
Selain keberagaman jenis ikan yang bermanfaat, Indonesia memiliki potensi besar dalam hal Pariwisata Bahari. Potensi tersebut berpeluang untuk menjadi sebuah industry pariwisata yang dapat menambah pendapatan negara. Indonesia juga memliki kekayaan terumbu karang yang sangat indah serta hutan mangrove yang sangat luas da tak kalah menarik dari pantai.





BAB III
Penutup
KESIMPULAN
Karakteristik di wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat.Wilayah daratan di Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga menyebabkan curah hujan yang teratur dan banyaknya gunung berapi sehingga dimanfaatkan sebagai tempat berpijak dan sumber kehidupan manusia.
Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi yang digenangi air. Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.



Daftar WEB sebagai sumber makalah :